
Sebuah perusahaan Brasil yang memiliki kurang lebih 410 kilometer persegi (158 mil persegi) hutan hujan Amazon telah menawarkan cara baru guna untuk mendanai proses konservasi. Mereka juga telah mengusulkan untuk menjual non-fungible token (NFTs) yang memungkinkan nantinya pembeli untuk mensponsori pelestarian area hutan tertentu.
NFT merupakan jenis aset kripto yang meningkat popularitasnya pada tahun lalu, dengan tanda tangan digital unik yang nantinya dapat menjamin bahwa mereka merupakan salah satu dari jenisnya. Upaya lain guna untuk mendanai konservasi melalui NFT termasuk rencana untuk suaka margasatwa Afrika Selatan.
Di negara Brasil, sebuah perusahaan bernama Nemus pada hari Jumat, 25 Maret, mulai dengan menjual NFT yang memberi pembeli sponsor unik dari berbagai ukuran bidang hutan, dengan hasil yang nantinya akan melestarikan pohon, meregenerasi area yang ditebang dan juga untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.
Mengisi waktu luang dengan bermain slot merupakan hal yang menyenangkan, selain dapat merasakan sensasi bermain juga tentunya dapat menikmati hasil dari keberuntungan apabila menang.
“Para pemegang Token tentu tidak akan memiliki tanah itu sendiri, namun akan memiliki akses ke informasi penting mengenai pelestariannya, dari citra satelit hingga perizinan dan dokumentasi lainnya,” kata pendiri Nemus Flavio de Meira Penna, seperti dikutip Reuters.
Dia juga menambahkan bahwa Nemus telah menjual 10% dari penawaran awal token guna untuk 8.000 hektar pada hari pertama.
“Menurut prediksi saya yaitu ini nantinya akan dapat dipercepat dengan lebih cepat lagi dalam beberapa minggu mendatang,” kata Penna kepada Reuters. Ia menambahkan bahwa teknologi blockchain dan akan memastikan transparansi dalam penggunaan dana.
Beragam variasi dalam ukuran dari seperempat hektar hingga 81 hektar (0,6 hingga 200 hektar), yang tentunya nanti dapat ditemukan pembeli dengan peta online.
Menurut Penna, NFT guna untuk plot terkecil dapat mulai dijual seharga 150 dolar AS (Rp2,1 juta) dan yang terbesar dengan harga 51.000 dolar AS (Rp732 juta). Ia juga tentunya berharap dapat mengumpulkan 4 juta hingga 5 juta dolar AS guna untuk membeli tambahan 2 juta hektar lahan yang saat ini sudah dalam negosiasi di kotamadya Pauini, di negara bagian Amazonas.
Selain guna untuk melestarikan hutan, Penna juga mengatakan dana tersebut nantinya akan mendukung upaya pembangunan berkelanjutan seperti memanen acai berry dan kacang Brazil bagi masyarakat lokal di Pauini, yang merupakan bagian dari Belgia.
Setiap token yang telah dilengkapi dengan karya seni tanaman atau hewan Amazon dan nantinya akan diproses oleh Concept Art House yang juga berbasis di San Francisco, sebuah pengembang konten dan penerbit untuk NFT.