
PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) kabarnya akan monetisasi konten digitalnya melalui jaringan pembuatan non-fungible token (NFT).
Direktur Utama dari MNC Digital Entertainment yaitu Hary Tanoesoedibjo mengatakan, hal ini untuk memanfaatkan aset konten digital untuk menambah sumber penghasilan perusahaan. “Ke depannya, library digital ini yang sangat besar sekali akan dikembangkan untuk dibuatkan dalam bentuk NFT. NFT sekarang lagi terkenal, lagi hot di seluruh dunia,” ujarnya saat konferensi pers virtual.
Perseroan telah memiliki strategi untuk memanfaatkan aset kontennya melalui pembuatan NFT , terutama berasal dari 300.000 jam pustaka kontennya, selebriti atau talent, dan karakter konten. “Kami memiliki 300.000 jam lebih digital library yang dapat dikembangkan dalam bentuk NFT. Ini merupakan salahsatu cara pengembangan ke depan nanti dari sisi konten,” kata dia. Hal ini dikarenakan MNC Digital berupaya untuk mengeksplorasi lebih banyak aliran monetisasi difungsikan portofolio kontennya, dengan berfokus pada pembuatan IP melalui lisensi dengan platform dan juga brand eksternal.
Menurutnya, MNC Group mampu memproduksi konten hingga 20.000 jam lebih per tahunnya. Dan dari akumulasi semua konten tersebut dibagi menjadi konten digital dan non-digital dimana konten digital tersebut merupakan milik MNC Digital Entertainment. “Bisa di-monitize dalam beragam bentuk dan waktu tanpa ada batasnya.
Jadi bisa ditampilkan terus di semua platform-platform digital yang ada, bisa dilisensikan kepada pihak luar dan tentunya memperoleh banyak imbalan,” jelasnya. Selama ini, MNC Digital memonetisasi konten-kontennya melalui banyak platform media sosial seperti YouTube, Facebook, hingga TikTok. Monetisasi tersebut ternyata berkontribusi besar dalam pendapatan perusahaan. “Seperti contohnya, setiap hari ada kurang lebih 500-700 video klip yang diedit dalam bentuk pendek yang kemudian di-upload di Youtube dan iklannya banyak sekali,” tutur dia.
MNC juga terus berkomitmen untuk lebih mengeksplorasi banyak aliran monetisasi untuk portofolio kontennya, dengan berfokus pada pembuatan IP yang terkemuka. Selain fokus untuk memonetisasi IP-nya berdasarkan lisensi dengan platform dan brand eksternal, Perseroan memiliki strategi untuk memanfaatkan aset-aset ini dengan cara pembuatan NFT (Non-Fungible Token), terutama berasal dari 300.000 jam pustaka konten yang tersedia, selebriti/talent, maupun karakter konten.
Selain menonton siaran tv atau platform virtual berita yang lain, ada juga cara menyenangkan dalam mengisi waktu kosong yaitu dengan bermain slot. Permainan slot hanya dimainkan untuk sekedar bersenang-senang, apabila menang itu hanyalah bonus dari setiap keberuntungan.
Perseroan juga memiliki unit manajemen talent terbesar di Indonesia, yang memiliki lebih dari 400 artis yang berada di bawah langsung manajemennya, mulai dari penyanyi, presenter, aktor, aktris, komedian, koki, pesulap, dan influencer media sosial. Unit manajemen bakat ini berguna sebagaimana manajemen bakat eksklusif untuk semua finalis acara dari program-program pencarian bakat yang telah diproduksi oleh televisi FTA milik MNCN. Selain itu juga, Perseroan memiliki 2 label musik yang berfokus pada genre musik yang berbeda-beda, yaitu Hits Records dan Swara Bintang. Hits Records berfokus pada musik Pop dan Swara Bintang untuk musik dangdut dan melayu.
Perlu diperhatikan, MSIN telah berhasil memimpin sejauh ini di semua genre pemrograman utama, baik itu reguler maupun program khusus dan Perseroan memegang semua hak digital untuk konten ini, serta pustaka konten yang dimiliki MNC Group sebesar 300.000 jam.